Dalam buku Beyond Bullet Points, Cliff Atkinson mengajarkan cara sederhana untuk melihat kembali alur sebuah presentasi dalam sudut pandang audiens. Anda diajak untuk membuat cerita dari sudut pandang audiens. Ajaklah audiens berpindah dari satu keadaan ke keadaan yang lebih baik.
Berikut secara sederhana pola yang diajarkan Atkinson:
Poin A: Apakah tantangan yang kini saya hadapi?
Poin B: Kondisi bagaimana yang saya inginkan?
Call to Action: Bagaimana saya menghadapi tantangan yang ada sekarang, dan berpindah ke kondisi yang saya inginkan (dari poin A ke poin B)?
Tiga hal besar di atas adalah pokok persoalan presentasi. Selanjutnya Anda bisa membuat poin-poin utama yang berisi langkah untuk menjawab pertanyaan “bagaimana berpindah dari tantangan yang ada ke kondisi yang diinginkan?”.
Kemudian Anda juga bisa membuat penjelasan dari poin-poin utama tadi, dan membahasnya dalam slide Anda secara lebih detail jika diperlukan.
Merancang Alur Presentasi
Topik: Membangun budaya belajar organisasiJudul: “Transformasi Organisasi: Organisasi Pasif ke Organisasi Pembelajar”
Audiens: Profesional di bidang sumber daya manusia dari berbagai perusahaan swasta dan BUMN.
Alur Presentasi:
Poin A: Tantangan yang kini dihadapiKaryawan tidak suka belajar. Pimpinan tidak mendukung budaya belajar. Organisasi berjalan stagnan dan kesulitan menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Poin B: Kondisi Yang Diharapkan
Terciptanya semangat belajar di karyawan, sebagai langkah awal untuk membangun budaya belajar dalam organisasi secara keseluruhan.
Call to Action:
Mengubah kebiasaan belajar dalam organisasi dan menciptakan organisasi yang belajar terus menerus didukung oleh segenap komponennya dari pimpinan sampai ke karyawan yang paling bawah.Alur Slide
Di sini setiap poin dapat menjadi judul atau headline sebuah slidePembukaan
- Organisasi yang tidak belajar = orang yang buta huruf di abad 21
- Anda ingin mengubah semangat belajar karyawan
- Inilah langkah membangun budaya organisasi yang didukung segenap komponennya
- Definisi Permasalahan
- o Mengapa organisasi perlu belajar?
- o Apa yang menjadi komponen sebuah organisasi pembelajar?
- o Tantangan yang menghalangi proses belajar dalam organisasi
- Alternatif Penyelesaian
- Perubahan paradigma yang diperlukan
- Faktor pendukung menciptakan budaya belajar dan berbagi
- Pendekatan dalam membangun budaya belajar
- Membuat kompetisi belajar dan berbagi
- Menciptakan berbagai medium formal dan informal
- Memanfaatkan teknologi online untuk pembelajaran
- Merancang komunikasi yang merangsang semangat belajar
- Contoh kasus perusahaan yang berhasil membangun budaya belajar
- Bagaimana mereka memulainya
- Tantangan yang mereka hadapi dan bagaimana mengatasinya
Penutup
- Membangun budaya belajar tidak sesulit yang dibayangkan
- Ringkasan kunci sukses membangun budaya belajar
Setelah Anda selesai dengan sketsa dan storyboard, barulah Anda dapat merancang slide presentasi yang komunikatif. Berdasarkan kepada storyboard, tentukanlah cara penyajian yang paling efektif dalam setiap slide.
Jangan lupa, perhatikan kembali ciri-ciri slide yang baik dan apa yang harus dihindarkan ketika membuat slide.
Sketsa yang baik akan membantu Anda menampilkan ide secara visual dengan cara yang mudah dimengerti audiens. Anda pun bisa memilih gambar yang paling mewakili ide yang ingin disampaikan.
Dan inilah bentuk slide akhir memanfaatkan sketsa yang sudah dibuat pada langkah sebelumnya.
Contoh Slide Akhir
Reverensi :
http://www.presentasi.net/contoh-presentasi-yang-baik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar