Jumat, 15 April 2016

Contoh presentasi yang baik

    Sebelum membuat slide, perhatikan kembali rancangan draft dan struktur presentasi yang Anda buat. Lihatlah apakah alurnya sudah baik atau belum. Ini gunanya agar Anda tahu slide seperti apa yang akan dibutuhkan untuk menyampaikan pesan dengan sempurna.

    Dalam buku Beyond Bullet Points, Cliff Atkinson mengajarkan cara sederhana untuk melihat kembali alur sebuah presentasi dalam sudut pandang audiens. Anda diajak untuk membuat cerita dari sudut pandang audiens. Ajaklah audiens berpindah dari satu keadaan ke keadaan yang lebih baik.

Berikut secara sederhana pola yang diajarkan Atkinson:
Poin A: Apakah tantangan yang kini saya hadapi?
Poin B: Kondisi bagaimana yang saya inginkan?
Call to Action: Bagaimana saya menghadapi tantangan yang ada sekarang, dan berpindah ke kondisi yang saya inginkan (dari poin A ke poin B)?
Tiga hal besar di atas adalah pokok persoalan presentasi. Selanjutnya Anda bisa membuat poin-poin utama yang berisi langkah untuk menjawab pertanyaan “bagaimana berpindah dari tantangan yang ada ke kondisi yang diinginkan?”.
Kemudian Anda juga bisa membuat penjelasan dari poin-poin utama tadi, dan membahasnya dalam slide Anda secara lebih detail jika diperlukan.

Merancang Alur Presentasi

Topik: Membangun budaya belajar organisasi
Judul: “Transformasi Organisasi: Organisasi Pasif ke Organisasi Pembelajar”
Audiens: Profesional di bidang sumber daya manusia dari berbagai perusahaan swasta dan BUMN.

Alur Presentasi:

Poin A: Tantangan yang kini dihadapi
Karyawan tidak suka belajar. Pimpinan tidak mendukung budaya belajar. Organisasi berjalan stagnan dan kesulitan menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Poin B: Kondisi Yang Diharapkan
Terciptanya semangat belajar di karyawan, sebagai langkah awal untuk membangun budaya belajar dalam organisasi secara keseluruhan.

Call to Action:

Mengubah kebiasaan belajar dalam organisasi dan menciptakan organisasi yang belajar terus menerus didukung oleh segenap komponennya dari pimpinan sampai ke karyawan yang paling bawah.

Alur Slide

Di sini setiap poin dapat menjadi judul atau headline sebuah slide

Pembukaan

  • Organisasi yang tidak belajar = orang yang buta huruf di abad 21
  • Anda ingin mengubah semangat belajar karyawan
  • Inilah langkah membangun budaya organisasi yang didukung segenap komponennya
 Isi
  • Definisi Permasalahan
    • o Mengapa organisasi perlu belajar?
    • o Apa yang menjadi komponen sebuah organisasi pembelajar?
    • o Tantangan yang menghalangi proses belajar dalam organisasi
  • Alternatif Penyelesaian
    • Perubahan paradigma yang diperlukan
    • Faktor pendukung menciptakan budaya belajar dan berbagi
    • Pendekatan dalam membangun budaya belajar
      • Membuat kompetisi belajar dan berbagi
      • Menciptakan berbagai medium formal dan informal
      • Memanfaatkan teknologi online untuk pembelajaran
      • Merancang komunikasi yang merangsang semangat belajar
    • Contoh kasus perusahaan yang berhasil membangun budaya belajar
      • Bagaimana mereka memulainya
      • Tantangan yang mereka hadapi dan bagaimana mengatasinya

Penutup

  • Membangun budaya belajar tidak sesulit yang dibayangkan
  • Ringkasan kunci sukses membangun budaya belajar

Setelah Anda selesai dengan sketsa dan storyboard, barulah Anda dapat merancang slide presentasi yang komunikatif. Berdasarkan kepada storyboard, tentukanlah cara penyajian yang paling efektif dalam setiap slide.
Jangan lupa, perhatikan kembali ciri-ciri slide yang baik dan apa yang harus dihindarkan ketika membuat slide.
Sketsa yang baik akan membantu Anda menampilkan ide secara visual dengan cara yang mudah dimengerti audiens. Anda pun bisa memilih gambar yang paling mewakili ide yang ingin disampaikan.
Dan inilah bentuk slide akhir memanfaatkan sketsa yang sudah dibuat pada langkah sebelumnya.

Contoh Slide Akhir

Slide01  Slide02
Slide03  Slide04
Slide05  Slide06
Slide07  Slide08
Slide09  Slide10
Slide11  Slide12
Slide13  Slide14
Slide15  Slide16
Slide17  Slide18

Reverensi :
http://www.presentasi.net/contoh-presentasi-yang-baik/

Sukses sebelum, saat dan setelah presentasi

Hai semuanya, bagaimana nih kabarnya? semoga dalam keadaan yang sehat wal Afiat yaa,, amiinnn. Mas Eko mau bagi pengalaman presentasi nih, dulu di SMK saya ngambil Jurusan Administrasi Perkantoran. Hmm, hampir setiap mata pelajaran tugasnya presentasi mulu, entah itu Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika dan Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran.

Presentasi. Tentunya kata itu udah gak aneh lagi ya di telinga kita.

Ok sebelum melakukan presentasi gak ada salahnya kalo kita ketahui dulu apa sih presentasi itu.

Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin atau salah satu bentuk komunikasi. Presentasi merupakan kegiatan pengajuan suatu topik, pendapat atau informasi kepada orang lain.

nah, kenapa sih kita harus melakukan presentasi?

sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari kita, kita juga melakukan presentasi, contohnya jika kamu punya sebuah ide atau gagasan, lalu kamu menjelaskannya pada teman atau keluarga kamu secara detail.  Nah itu pun juga termasuk presentasi tetapi berbeda jenisnya dengan yang akan kita bahas.

Oke ayo kita ketahui apa aja sih jenis-jenis presentasi itu...

Jenis-jenis Presentasi

    1. Presentasi Teks (Reading Presentation)
           Bentuk pembicaraan dengan sepenuhnya menggunakan teks (membaca kata demi kata yang tertuang di dalam kertas pembicaraan). Kelebihan jenis presentasi ini adalah (1) penyampaian dilakukan secara berurut/sistematis, (2) kata yang keluar diungkapkan secara baik dan benar, dan (3) tidak terjadi kesalahan dalam penyampaiannya. Adapun kelemahan presentasi jenis ini, antara lain (1) pendengar akan merasa bosan dalam mendengarkannya, (2) pendengar tidak termotivasi untuk mendengarkan, (3) penyampaian informasi tidak menarik, (4) pembicara terlalu sibuk membaca naskah sehingga tidak melakukan kontak mata dengan pendengar seolah-olah acuh tak acuh terhadap pendengar. 

    2. Presentasi Hafalan (Memorized Presentation)
           Presentasi dengan hafalan merupakan gaya pembicaraan dengan isi bahan sajian ditulis lalu dihafalkan. Contohnya, laporan hasil studi singkat dan hasil kunjungan atau observasi. Berbeda dengan jenis manuscript dan memorized yang tidak menggunakan naskah dalam penyampaiannya. Pembicara hanya melakukan persiapan dengan menghafal dari teks mengenai informasi yang akan disampaikan. Kelebihan dan kelemahan jenis presentasi ini hampir sama dengan manuscript. Selain itu, jenis presentasi ini sangat buruk untuk dilakukan, karena apabila melupakan kata-kata dari naskah maka presentasi yang dilakukan akan terjadi kegagalan.

    3. Presentasi Spontan (Impromptu Presentation)

          Pembicaraan spontan disebut juga dengan pembicaraan langsung/informal tanpa persiapan yang matang di pihak pembicara. Jenis presentasi ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, yaitu (1) informasi yang disampaikan sesuai dengan perasaan pembicara yang sesungguhnya, (2) kata atau suara yang keluar merupakan hasil spontanitas, dan (3) membuat pembicara terus berpikir selama menyampaikan informasi. Adapun kelemahan jenis presentasi ini, yaitu (1) informasi yang disampaikan tersendat-sendat, karena membutuhkan waktu untuk berpikir dan mengolah kata, (2) tidak berurutan/sistematis dalam penyampaiannya, karena informasi disampaikan secara mendadak, (3) kadang-kadang terjadi demam panggung, karena belum ada persiapan mengenai apa yang harus disampaikan.

    4. Presentasi dengan Kartu (Note Cards Presentation)

          Pembicaraan dengan kartu berisi uraian sesuai dengan nalar pendengar, tetapi inti sajian tetap disesuaikan dengan tujuan pembicaraan. Teknik pembicaraan bebas, natural, dan sesuai dengan tingkat respons audiensi. Dengan kemajuan teknologi informasi, model ini dilakukan dengan ‘kartu elektrik’ dalam bentuk power point, jadi tidak perlu lagi memegangi kartu.
Kelebihan dari jenis ini adalah (1) pembicara dapat menyampaikan informasi secara jelas, karena ada persiapan sebelumnya, (2) pembicara dapat menyampaikan secara sistematis/berurutan, (3) pembicara dalam menyampaikannya menarik perhatian pendengar, karena tidak berpedoman pada naskah ataupun hafalan, tetapi tidak melenceng dari garis besar materi, (4) lebih leluasa dalam penyampaiannya, (5) pembicara dapat melakukan kontak mata dengan pendengar, sehingga akan terlihat apakah pesan yang disampaikan menarik atau tidak. Kelemahannya adalah (1) perlu memiliki wawasan yang cukup mengenai tema yang akan dibicarakan, (2) membutuhkan waktu yang lama dalam persiapan presentasi, (3) bagi pemula, sulit untuk dilakukan karena membutuhkan keahlian dan pengalaman yang cukup.

Nah,, udah pada tau donk, kalian biasanya melakukan jenis presentasi apa.

Ok deh, nih aku kasih tips gimana caranya  biar sukses Sebelum, saat dan setelah presentasi munurut versi saya di dalam Administrasi Perkantoran.

>  Sebelum Presentasi :
    1. Buat materi semenarik mungkin
          Artinya materi yang di angkat harus memiliki tema yang berkaitan dengan tempat dan
audiens yang akan menyimak presentasi anda

    2. Buatlah Presentasi, bukan koran / bacaan
          Terkadang ada juga pembicara yang malas, sehingga ia hanya mencari materi dari website lalu menyajikannya tanpa ada perubahan / modifikasi.

    3. Kuasai materi yang anda buat
          Dengan anda menguasai materi yang anda buat, maka hal tersebut akan mempurmudah anda untuk melakukan presentasi secara percaya diri.

    4. Kuasai tempat anda melakukan presentasi
           Sebelum anda melakukan presentasi, tidak ada salahnya anda tahu bagaimana kondisi tempat anda melakukan presentasi agar mempermudah anda untuk menentukan tema yang sesuai dengan kondisi tempat.

    5. Kuasai audiens yang hadir dalam presentasi
           Dalam hal ini pun anda harus tahu siapa saja yang akan hadir dalam presentasi yang akan anda bawakan, jika orang itu lebih hebat dari anda, maka buatlah presentasi yang profesional juga.

 >  Saat Presentasi
    1. Tarik nafas dan hembuskan perlahan
          Tarik nafas dan hembuskan, jika di praktekkan ini dapat membuat anda lebih rileks.
 
    2. Tatap lawan bicara / audiens
          Dengan menatap audiens berarti audiens menganggap anda serius untuk melakukan sebuah presentasi. 

    3. Tersenyum lalu ucapkan salam dan perkenalkan diri
          Dalam membuka sebuah presentasi hal tersebut wajib anda lakukan karena agar audiens dapat mengenal siapa anda.
 
    4. Sambutlah audiens dan orang yang terhormat
          Dalam presentasi formal menyebutkan orang yang penting itu wajib, karena menunjukkan bahwa kita menghormati orang tersebut.
 
    5. Lakukan Presentasi sebaik mungkin
          Dalam hal ini adalah suatu keharusan dalam presentasi, kurang word filler karena hal tersebut dapat mengganggu anda dan juga mengganggu audiens untuk memahami presentasi anda.
 
    6. Tetaplah fokus jika melakukan kesalahan
          Jika dalam suatu presentasi anda melakukan kesalahan seperti kesalahan data, kesalahan hasil hitungan, atau kesalahan berbicara, tetaplah fokus pada materi yang anda sampaikan, karena jika anda gugup maka biasanya materi yang sudah anda siapkan akan blank dalam ingatan anda.
 
>  Setelah Presentasi
    1. Buatlah sesi tanya jawab
           Mengapa suatu presentasi harus ada tanya jawab, karena menguji audiens apakah mereka memahami dan mengerti materi yang anda sajikan atau tidak.

    2. Beri kesimpulan
          Kesimpulan yang anda sampaikan adalan inti dari materi presentasi anda, bisa juga berupa motivasi dll.
 
    3. Ucapkan maaf dan terimakasih 
          Ucapkan permintaan maaf jika saja dalam presentasi yang anda lakukan terdapat kesalahan yang tidak anda sadari. Lalu ucapkan terimakasih atas perhatian yang diberikan.

    4. Ucapkan salam
          Ucapkan salanm untuk mengakhiri sebuah presentasi.
 
    5. Tetap berjalan dengan tegak menuju kursi anda
         Ini adalah akhir dari sebuah presentasi, tetaplah berjalan dengan baik setelah anda melakukan presentasi, jangan berlari atau dan lain sebagainya.

Nah, meskipun kalian hanya melakukan presentasi kecil, tetap bersikaplah profesional karena orang akan melihat anda dari kepribadian anda. 

Terikasih sudah membaca artikel ini.